RMOL.
Rencana pemerintah melakukan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
bersubsidi dipertengahan 2013 ini dapat dipastikan akan membawa efek
domino kenaikan harga di berbagai sektor ekonomi, khususnya harga
sembako. Terlebih sebentar lagi akan memasuki Bulan Ramadhan dan Hari
Raya Idul Fitri.
Begitu dikatakan Ketua DPP Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (Perisai Perindo) Supriadi Djae kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Minggu, 16/6).
Suja, begitu ia biasa disapa, juga menuding argumentasi pemerintah yang berdalih kenaikan BBM terpaksa dilakukan untuk menyelamatkan APBN tidak masuk akal dan menyesatkan rakyat.
"Apalagi saat ini harga minyak dunia sedang stabil bahkan trennya menurun," tambahnya.
Kata dia, pada 2012 catatan rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) mencapai angka 115 dolar AS per barel. Jika ICP menunjukkan angka seperti itu, maka pemerintah sesuai dalam APBN berhak melakukan penyesuaian harga BBM. Tapi di tahun itu tidak dilakukan pemerintah.
"Sedang saat ini rata-rata ICP 95-112, jadi penyesuaian harga tidak dibutuhkan lagi kan?" jelasnya.
Oleh karena itu, Suja mengatakan akan mengerahkan kader Perisai Perindo untuk menduduki Gedung DPR RI menuntut pemerintah membatalkan rencana yang menyesatkan itu.
Jika Pemerintah dan DPR memaksakan kehendak, kami akan duduki Gedung DPR," tandasnya.[ian]
Begitu dikatakan Ketua DPP Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (Perisai Perindo) Supriadi Djae kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Minggu, 16/6).
Suja, begitu ia biasa disapa, juga menuding argumentasi pemerintah yang berdalih kenaikan BBM terpaksa dilakukan untuk menyelamatkan APBN tidak masuk akal dan menyesatkan rakyat.
"Apalagi saat ini harga minyak dunia sedang stabil bahkan trennya menurun," tambahnya.
Kata dia, pada 2012 catatan rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) mencapai angka 115 dolar AS per barel. Jika ICP menunjukkan angka seperti itu, maka pemerintah sesuai dalam APBN berhak melakukan penyesuaian harga BBM. Tapi di tahun itu tidak dilakukan pemerintah.
"Sedang saat ini rata-rata ICP 95-112, jadi penyesuaian harga tidak dibutuhkan lagi kan?" jelasnya.
Oleh karena itu, Suja mengatakan akan mengerahkan kader Perisai Perindo untuk menduduki Gedung DPR RI menuntut pemerintah membatalkan rencana yang menyesatkan itu.
Jika Pemerintah dan DPR memaksakan kehendak, kami akan duduki Gedung DPR," tandasnya.[ian]