Hary Tanoesoedibjo
SEMARANG - Indonesia hingga kini masih kekurangan
entrepreneur padahal pontensi yang ada sangat besar. Demikian
diungkapkan Ketua Umum Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesoedibjo
saat memberikan kuliah umum di Universitas IAIN Walisongo Semarang,
Jawa Tengah, Sabtu (13/4/2013).
Menurutnya, Indonesia membutuhkan lebih banyak entrepreneur dari yang sudah, bila ingin memajukan pertumbuhan ekonomi. "Jumlah entrepreneur di Indonesia saat ini saat kecil, kurang dari 1%. Kalau mau ekonomi lebih maju maka diperlukan entrepreneur lebih besar, karena mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan," ujar CEO MNC Group tersebut.
Hari mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini memang cukup baik, mencapai di atas enam persen. Namun, pertumbuhan itu lebih banyak ditopang oleh konsumsi, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah untuk menciptakan ekonomi berbasis produktif.
"Pertumbuhan ekonomi kita memang baik, tetapi kita harus ingat di atas 50% ditopang oleh konsumsi masyarakat, sementara sisanya ditopang oleh investasi," beber Hary.
Untuk itu, sambungnya, pemerintah harus meningkatkan kesadaran khususnya kepada generasi muda untuk memiliki jiwa entrepreneur. Apalagi sekitar 70 persen masyarakat merupakan penduduk dengan usia produktif.
"Dengan penduduk mayoritas merupakan usia produktif, ini menjadi kekuatan dari bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar," pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga ditandatangani nota kesepahaman antara Perindo Jateng dengan sembilan koperasi mahasiswa di provinsi itu.
Menurutnya, Indonesia membutuhkan lebih banyak entrepreneur dari yang sudah, bila ingin memajukan pertumbuhan ekonomi. "Jumlah entrepreneur di Indonesia saat ini saat kecil, kurang dari 1%. Kalau mau ekonomi lebih maju maka diperlukan entrepreneur lebih besar, karena mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan," ujar CEO MNC Group tersebut.
Hari mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini memang cukup baik, mencapai di atas enam persen. Namun, pertumbuhan itu lebih banyak ditopang oleh konsumsi, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah untuk menciptakan ekonomi berbasis produktif.
"Pertumbuhan ekonomi kita memang baik, tetapi kita harus ingat di atas 50% ditopang oleh konsumsi masyarakat, sementara sisanya ditopang oleh investasi," beber Hary.
Untuk itu, sambungnya, pemerintah harus meningkatkan kesadaran khususnya kepada generasi muda untuk memiliki jiwa entrepreneur. Apalagi sekitar 70 persen masyarakat merupakan penduduk dengan usia produktif.
"Dengan penduduk mayoritas merupakan usia produktif, ini menjadi kekuatan dari bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar," pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga ditandatangani nota kesepahaman antara Perindo Jateng dengan sembilan koperasi mahasiswa di provinsi itu.
Sumber: 
